Selamat Datang Di Kantin Higienis BuJay

Selamat Datang Di Kantin BuJay

Selamat menikmati makanan dan minuman yang kami sediakan. Dijamin 100% minuman buatan kami ( Teh, Kopi, Susu, Marimas, Sisri, Tea-Jus, SirJus, Pop Ice, Milk Jus, Nutrisari, dll) tidak menggunakan air mentah / langsung dari kran sumur. Tetapi kami menggunakan air matang yang telah mendidih dan atau air isi ulang aqua / refill yang telah melalui proses sterilisasi dan higienis.
Ingat...!!!
Jangan korbankan kesehatan Anda dengan minum air mentah yang banyak mengandung bakteri dan kuman penyakit.

PERCETAKAN "ANISAH"

Melayani Pembuatan Undangan Resepsi Pernikahan atau Khitan, Harga mulai Rp. 750,- per Lembar, serta pembuatan buletin, kop surat, Brosur, dll (Kertas HVS Folio 70 Gram) dengan harga mulai Rp. 50.000,- per Rim

Bujay Top Reload

Anda ingin HP mu menghasilkan uang...??? Hanya dengan Rp. 50.000,- Anda bisa berjualan Pulsa semua operator.

Hubungi Bujay Top Reload, sekarang juga...!!! Daftar Harga Terbaru, Klik Disini.

Minggu, 06 Maret 2011

Jajanan Anak Sekolah Mengkhawatirkan

Republika - Rabu, 2 Maret 2011

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA ---Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Kustantinah, mengatakan sekitar 40-45 persen pangan jajanan anak sekolah (PJAS) mengandung bahan berbahaya. “Jumlah ini sudah mengkhawatirkan,'' tegasnya usai menandatangani nota kesepakatan dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tentang Pengarusutamaan Gender dan Pemenuhan Hak Anak di bidang Obat dan Makanan di Jakarta, Rabu (2/3).

Berdasarkan penelitian BPOM terhadap PJAS, sekitar 40-45 persen dari seluruh sample yang diuji kedapatan menggunakan bahan kimia berbahaya atau tidak memenuhi syarat kesehatan. Bahan kimia berbahaya tersebut meliputi bahan pengawet seperti formalin dan boraks, serta bahan pewarna seperti rhodamin B dan methanil yellow.

Ia mengatakan dampak mengonsumsi PJAS tersebut tidak akan langsung. ''Bahan berbahaya akan tertumpuk secara akumulasi dalam organ tubuh mungkin baru puluhan tahun berikutnya terasa yang timbul dalam bentuk penyakit,'' tutur Kustantinah.

Bahan kimia berbahaya terus digunakan dalam PJAS karena bahan tersebut dijual bebas di toko bahan kimia. Ia mengatakan pengawasan terhadap toko bahan kimia bukan wewenang BPOM, namun berada di bawah pengawasan Kementrian Perdagangan.